Jurnal umum adalah catatan transaksi keuangan usaha yang sudah tidak asing lagi untuk para akuntan yang bekerja dalam suatu usaha. Sangat penting untuk seseorang akuntan untuk memahami secara detil mengenai cara membuat jurnal umum.
Jurnal umum adalah catatan transaksi keuangan usaha pada periode tertentu, yang biasanya satu bulan. Di dalamnya, juga berisi secara rinci mulai dari nama transaksi, tanggal, jumlah, dan keterangan lainnya yang umumnya dibutuhkan dalam laporan keuangan usaha.
Apabila Anda membuat general ledger dengan detil dan dengan langkah yang benar, maka hal itu dapat menunjukan numeral-numeral valid untuk keberlangsungan suatu usaha. Apabila Anda belum mengerti cara membuatnya, maka bisa disimak lebih lanjut caranya dalam artikel berikut.
Sebelum kita mempelajari bagaimana cara membuat jurnal umum, lebih baik untuk Anda mengetahui beberapa hal terlebih dahulu, salah satunya adalah apa itu jurnal umum.
Dalam Kamus Akuntansi terdapat sebuah pengertian bahwa jurnal umum adalah sebuah buku harian yang disediakan untuk mencatat segala transaksi yang tidak bisa ditemukan dalam jurnal khusus.
Jurnal khusus tersebut meliputi jurnal pendapatan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian serta jurnal pembayaran kas. Masih banyak juga jurnal lainnya dalam akuntansi, seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal pembalik.
Secara bahasa sendiri, kata jurnal berasal dari bahasa perancis dengan kata jour yaitu artinya hari. Dengan itu, jurnal ini digunakan untuk mencatat aktivitas transaksi keuangan secara kronologis dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, beserta nominalnya pada kolom debit atau kredit.
Berdasarkan pengertian jurnal umum diatas, pastinya ada beberapa tujuan untuk membuatnya. Yakni sebagai berikut :
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat jurnal umum, yaitu :
Secara umum, fungsi jurnal umum dapat dibagi menjadi 5 fungsi, berikut adalah fungsi-fungsi berikut
Berdasarkan sifat jurnalnya yang kronologis, maka segala pencatatan transaksi yang dilakukan berdasarkan urutan tanggal secara keseharian dan terus-menerus. Hal ini akan menghasilkan catatan yang sistematis dan juga kronologis.
2. Fungsi Pencatatan
Pembuatan jurnal umum tentunya mempunyai tujuan supaya usaha yang dijalankan memiliki laporan keuangan yang lengkap. Karenanya jurnal umum mempunyai fungsi pencatatan dimana segala transaksi badan usaha dimasukan ke dalam jurnal.
Adanya perubahan dalam biaya, modal, kekayaan, ataupun pendapatan juga akan dicatat dalam jurnal umum supaya bisa dijadikan bahan penyusunan laporan keuangan pada akhir periode.
3. Fungsi Analisis
Segala transaksi yang terdapat dalam jurnal umum merupakan sebuah hasil analisis transaksi berupa debit dan kredit yang terpengaruh. Proses tersebut meliputi penggolongan nama akun, pencatatan besaran transaksi, dan pencatatan kredit atau debit.
4. Fungsi Instruksi
Jurnal umum juga mempunyai fungsi sebagai petunjuk untuk kredit atau debit, dan tidak hanya sekedar dokumen transaksi saja.
5. Fungsi Informatif
Fungsi terakhir dalam jurnal umum adalah fungsi informatif. Yang artinya adalah dalam jurnal umum mengandung informasi tentang seluruh bukti transaksi yang terjadi dalam badan usaha.
Setelah mengetahui hal-hal yang telah ditulis diatas, saatnya untuk mengetahui bagaimana cara membuat jurnal umum, tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :
Tahap pertama yang perlu Anda ketahui adalah untuk memahami secara jelas dan detil mengenai persamaan akuntansi. Anda pastinya akan kesulitan dalam mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu usaha di jurnal umum apabila tidak memahami hal tersebut.
Karena dengan memahami persamaan akuntansi akan membuat Anda melakukan pencatatan dalam jurnal umum dengan lebih cepat dan tepat.
2. Kumpulkan dan Identifikasi Buku Transaksi
Setelah Anda memahami mengenai persamaan akuntansi, maka tahap selanjutnya adalah untuk mengumpulkan segala bukti transaksi seperti invoice, nota, kuitansi, dan hal lain yang berhubungan dengan transaksi.
Namun Anda perlu mengingat bahwa yang boleh dicatat dalam jurnal adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja. Setidaknya terdapat 2 akun yang terpengaruh.
3. Pencatatan Jurnal Umum
Tahap yang terakhir adalah untuk memulai mencatat semua transaksi yang terjadi kedalam jurnal umum. Dalam proses tersebut, Anda bisa menggunakan sistem double-entry.
Sistem tersebut mencatat segala transaksi yang memiliki dampak terhadap debit dan kredit dalam jumlah yang sama.
Berikut adalah contoh jurnal umum dalam bentuk tabel agar Anda lebih mudah mempunyai gambaran yang jelas. Contohnya adalah sebagai berikut:
Nah, sekarang Anda sudah lebih mengetahui cara membuat jurnal umum, contoh jurnal umum, pengertian dan juga fungsinya untuk usaha.
Saat ini efisiensi dan efektifitas sangat dibutuhkan untuk kelangsungan usaha. Chatat.id sebagai aplikasi kasir digital dan aplikasi pencatat keuangan usaha. Dengan menggunakan aplikasi Chatat, Anda dapat dengan mudah melihat dan mendapatkan jurnal umum secara otomatis.
Baca Juga: Cara Menghitung BEP (Break Even Point) untuk Usaha